Mengapa ibu kota ri pindah ke Yogyakarta

Karena saat itu ibukota jakarta sedang mengalami keadaan darurat serta ibukota di kepung oleh tentara belanda. sehingga atas pertimbangan yang telah disepakati maka ibukota negara di pindah ke yogyakarta, agar Indonesia tetap memiliki ibukota negara Dan diakui oleh negara lain

situasi keamanan di ibukota Republik Indonesia di Jakarta sangat tidak aman.
Pada 2 Januari 1946, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Pakualam VIII mengirimkan surat melalui kurir yang mempersilakan apabila pemerintah RI bersedia memindahkan ibukota RI ke Yogyakarta atas jaminan mereka berdua. Tawaran ini pun segera disambut baik oleh Bung Karno dan kawan-kawan yang segera membahas persiapannya keesokan harinya dalam sidang kabinet tertutup.[1]