Sejarah

Pertanyaan

Penjelasan tentang perdagangan pada masa sriwijaya dan majapahit

Tolong bantu kakak,trims

2 Jawaban

  • pada masa majapahit berdangang adalah salah satu mata pencarian yg mudah
  • Perdagangan kerajaan Sriwijaya. Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, yakni dengan penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditas seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading, emas, dan timah, yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja di India. Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan dari vassal-vassal-nya di seluruh Asia Tenggara. Dengan berperan sebagai entreport atau pelabuhan utama di Asia Tenggara, dengan mendapatkan restu, persetujuan, dan perlindungan dari Kaisar China untuk dapat berdagang dengan Tiongkok, Sriwijaya senantiasa mengelola jejaring perdagangan bahari dan menguasi urat nadi pelayaran antara Tiongkok dan India.

    Kerajaan Majapahit Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar kedua setelah Kerajaan Sriwijaya. Majapahit merupakan kerajaan agraris dan juga sebagai kerajaan maritim. Kedudukan sebagai kerajaan agraris tampak dari letaknya yang berada di pedalaman dan dekat aliran sungai. Kedudukannya sebagai kerajaan maritim tampak dari angkatan laut kerajaan itu untuk menanamkan pengaruh Majapahit di seluruh nusantara. Dengan demikian, kehidupan ekonomi Kerajaan Majapahit menitik beratkan pada bidang pertanian dan pelayaran perdagangan. Pertanian Jawa sejak sebelum Majapahit sangat kuat. Udara di Jawa yang panas sepanjang tahun sehingga membuat Panen padi terjadi dua kali dalam setahun yang menghasilkan Butiran beras yang amat halus. Terdapat pula wijen putih, kacang hijau, rempah-rempah dan lain-lain, kecuali gandum. Buah-buahan juga banyak terdapat di sini dengan berbagai maca jenisnya, antara lain pisang, kelapa, delima, pepaya, durian, manggis, langsat dan semangka. Sayur mayurjuga berlimpah macamnya. Jenis binatang juga banyak, antara lain burung beo, ayam mutiara (kalkun), burung nilam, merak, pipit, kelelawar dan hewan ternak seperti sapi, kambing, kuda, babi, ayam dan bebek, serta hewan langka monyet putih dan rusa putih. Untuk membantu pengairan pertanian yang teratur, pemerintah Majapahit membangun dua buah bendungan, yaitu Bendungan Jiwu untuk persawahan daerah Kalamasa dan Bendungan Trailokyapuri untuk mengairi daerah hilir. Majapahit memiliki mata uang tersendiri yang bernama gobog, uang logam yang terbuat dari campuran perak, timah hitam, timah putih, dan tembaga. Bentuknya koin dengan lubang di tengahnya. Dalam transaksi perdagangan, selain menggunakan mata uang gobog, penduduk Majapahit juga menggunakan uang kepeng dari berbagai dinasti. Menurut catatan Wang Ta-yuan, pedagang Tiongkok, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua, sedangkan komoditas impornya adalah mutiara, emas, perak, sutra, barang keramik, dan barang dari besi. Selain itu, catatan Odorico da Pordenone, biarawan Katolik Roma dari Italia yang pernah mengunjungi Jawa, menyebutkan bahwa istana raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.

    Maaf kalo salah

Pertanyaan Lainnya