B. Indonesia

Pertanyaan

bagaimana cara membuat taks dialog anekdot dan berikan contohnya

1 Jawaban

  • Contoh Teks Anekdot Layanan Publik

    Anak Saya Kerja Bersama Negara!

    Pada suatu hari, Seorang Presiden Negara I tertarik dengan dagangan kue dipinggir jalan. Lalu kemudian dia membelinya.

    Semacam ada rasa ketertarikan yang besar pada penjual kue tersebut. Hal itu membuat Sang Presiden bertanya.

    Presiden: “Sudah berapa lamakan ibu menjual kue unik ini?”

    Penjual kue: “Alhamdulillah, pak, sekitar 30 tahun lebih saya berjualan kue ini.”

    Presiden: “Sendirian?”

    Penjual kue: “Iya, pak.”

    Presiden: “Lho, anak ibu tidak ikut membantu?”

    Penjual kue: “Tidak, pak, mereka sibuk semua. Saya punya anak 4; yang pertama bekerja di KPK, kedua di POLDA, ketiga di Kejaksaan Negeri, dan yang terakhir di DPR, pak.”

    Sang Presiden menggelengkan kepala tidak percaya. Mungkin dia berpikir kok bisa anak-anaknya sukses tapi ibunya sendiri jualan kue di pinggir jalan.

    Pengawal presiden dari belakang nyeletuk, “Hebat, meskipun hanya berjualan kue, ibu bisa menjadikan anak-anaknya sukses dan tetap rendah hati.”

    Mendengar itu Sang Presiden melanjutkan pertanyaannya.

    Presiden: “Hebat ibu! Kalau boleh saya tahu, apa jabatan anak ibu di KPK, POLDA, Kejaksaan Negeri, dan DPR?”

    Penjual kue: “Ya … sama, pak, jualan kue.”

    Sang Presiden kemudian tercengang mendengar jawaban penjual kue tadi. Sambil sedikit menahan tawa, presiden membeli kue dan melanjutkan perjalanannya.

    Struktur Teks Anekdot Layanan Publik

    Abstraksi: Pada suatu hari, Seorang Presiden Negara I tertarik dengan dagangan kue dipinggir jalan. Lalu kemudian dia membelinya.

    Orientasi: Jawaban penjual kue, “Alhamdulillah, pak, sekitar 30 tahun lebih saya berjualan kue ini.”

    Krisis: Penjelasan penjual kue mengenai keempat anaknya, ““Tidak, pak, mereka sibuk semua. Saya punya anak 4; yang pertama bekerja di KPK, kedua di POLDA, ketiga di Kejaksaan Negeri, dan yang terakhir di DPR, pak.”

    Reaksi: Sang Presiden menggelengkan kepala tidak percaya. Mungkin dia berpikirkok bisa anak-anaknya sukses tapi ibunya sendiri jualan kue di pinggir jalan.

    Koda: Sang Presiden kemudian tercengang mendengar jawaban penjual kue tadi. Sambil sedikit menahan tawa, presiden membeli kue dan melanjutkan perjalanannya.

Pertanyaan Lainnya